Senin, 07 Desember 2015

pidato peran pemuda dalam masyarakat

Assalamualaikum wr.wb
Pertama-tama mari kita ucapkan puja-puji syukur kita kepada allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua dan tak lupa shoalawat serta salam kita haturkan kepada nabi akhir jaman  nabi muhammad SAW
Pada kesempatan pada hari ini saya akan membawakan pidato yang bejudul peran pemuda dalam masyarakat.

PEMUDA merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader masyarakat dan kader keluarga. Pemuda selalu identik dengan perubahan , peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan, peran pemuda yang menolak kekuasaan.
Sejarah telah mencatat kiprah pemuda-pemuda yang tak kenal waktu yang selalu berjuang dengan penuh semangat biarpun jiwa raga menjadi taruhannya. Indonesia merdeka berkat pemuda-pemuda Indonesia yang berjuang seperti Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Sutan Syahrir, Bung Tomo dan lain-lain dengan penuh semangat perjuangan.
Satu tumpah darah, satu bangsa dan satu bahasa merupakan sumpah pemuda yang di ikrarkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Begitu kompaknya pemuda Indonesia pada waktu itu, dan apakah semangat pemuda sekarang sudah mulai redup, seolah dalam kacamata negara dan masyarakat seolah-olah atau kesannya pemuda sekarang malu untuk mewarisi semangat nasionalisime. Hal tersebut di pengaruhi oleh Globalisasi yang penuh dengan tren.
Bung Hatta & Syahrir seandainya mereka masih hidup pasti mereka menangis melihat semangat nasionalisme pemuda Indonesia sekarang yang selalu mementingkan kesenangan dan selalu mementikan diri sendiri.
Sekarang Pemuda lebih banyak melakukan peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi pembangunan ini.
Peranan pemuda dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda sekitar. Pemuda sekarang lebih suka dengan kesenangan, selalu bermain-main dan bahkan ketua RT/RW nya saja dia tidak tahu.
Kini pemuda pemudi kita lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata. Lebih suka nge Facebook, lebih suka aktif di mailing list, lebih suka di forum ketimbang duduk mufakat untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.
Selaku Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
jadi intinya peran pemuda sekarang ini sungguh sangat memprihatinkan, banyak pemuda sekarang yang jarang bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar padahal dari pemuda lah timbul semangat-semangat yang dapat membuat sebuah bangsa menjadi besar. Berkurangnya rasa sosialisasi di masyakat juga tidak lepas dari kecanggihan teknologi sekarang yang semuanya serba instant, mudah dan cepat tanpa harus bersusah payah. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kenyataannya masih ada pemuda-pemuda yang mengikuti kegiatan-kegiatan masyarakat seperti menjadi panitia-panitia dalam keagamaan, sosial, perayaan dan semacamnya.
Peran pemuda dalam masyarakat dapat ditingkatkan dengan mengadakan acara-acara atau kumpul untuk para pemudanya agar lebih bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat sekitar. Semoga cita-cita dan perjuangan para pahlawan dahulu untuk memerdekakan bangsa ini dapat terwujud dengan pemudanya yang turut berperan aktif dalam masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat sangat membutuhkan sekali peran pemuda untuk kemajuan kedepannya. Apa arti pemuda? pemuda adalah sosok individu yang masih berproduktif yang mempunyai jiwa optimis, berfikir maju, dan berintelegtual. Dan hal yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan menjadi lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat 45 pemuda bisa merubah segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan muda. pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda yaitu tanggung jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya contoh dari peran pemuda dalam masyarakat ialah  
1) pemuda dalam mencegah HIV
2) kepemimpinan dalam negara
dan lain lain


Reposisi Gerakan Pemuda
Gerakan pemuda sebagai gerakan civil society, akan terus menempatkan pemuda pada posisi pelatuk sekaligus pengawal perubahan. Semangat inilah semestinya terus terjaga dalam setiap gerakan kepemudaan. Indefendensi sebagai pilihan semangat gerakan pemuda dan kemandirian sebagai jiwanya, tidak boleh luntur dalam diri setiap gerakan pemuda.
Pemuda jika didefinisikan sebagai masyarakat (social human) yang memiliki kesadaran organik dan senantiasa bergerak dalam kerangka kelembagaan, pada era desentralisasi ini, semestinya pemuda dapat menginternalisasi kembali efektifitas gerakannya. Sebagai jawaban atas peran apa yang semestinya diambil oleh pemuda dalam mengisi pembangunan daerah, pemuda perlu mereposisi dan mendefinisikan ulang gerakannya.
Posisi pemuda yang sangat strategis dalam pembangunan daerah, lebih jauh harus diturunkan dalam bentuk lebih nyata. Peran mengintegrasikan elemen masyarakat daerah dalam pembangunan juga menjadi pilihan yang seharusnya mampu dilakukan dengan baik. Pola gerakan yang memadukan antara mobilisasi kepentingan masyarakat kedalam kebijakan pembangunan daerah (pendampingan/pemberdayaan) politik masyarakat lokal, dan control sekaligus peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah, tidak mustahil untuk menjadi pilihan gerakan pemuda pada tingkat lokalitas.

Pemuda dan pembangunan Daerah
Sejalan dengan semangat desentralisasi, dengan pelimpahan kekuasaan dan wewenang yang lebih luas kepada pemerintah daerah, membuka kesempatan bagi setiap masyarakat mengisi pembangunan daerah. Pemuda sebagai elemen penting masyarakat dalam pembangunan daerah, sudah sepatutnya memaknai dan mewarnai setiap kebijakan pembangunan daerah. Disinilah pentingnya pemuda memposisikan diri dan mengambil peran-peran strategis dalam pembangunan daerah saat ini.

Dalam jejak rekamnya, pemuda acapkali dalam posisi sebagai pelopor pembaharuan, pelatuk perubahan sekaligus pengawal perubahan. Semangat perubahan yang menjiwai semangat desentralisasi mestinya menemukan titik yang sama dengan peran yang telah melekat dalam diri pemuda. Menterjemahkan peran-peran strategis yang memberi konstribusi bagi percepatan pembangunan daerah menjadi pilihan yang tidak boleh berlalu tanpa pemaknaan dari pemuda. Praktek desentralisasi yang acapkali tidak tepat diterjemahkan oleh pemerintah daerah, perlu terus mendapat kontrol dari masyarakat. Maka, Pilihan sebagai oposisi (pengontrol kebijakan)dalam setiap kebijakan pembangunan daerah juga merupakan pilihan strategis bagi pemuda.

Sepatutnya, pemuda tidak lagi hanya dalam posisi berpangku tangan atau menunggu inisiasi dari pemerintah daerah untuk bersama-sama berperan mengisi pembangunan daerah. Menginisiasi dan mendorong konsep pembangunan daerah dalam era desentralisasi ini, sangat terbuka bagi pemuda. Pemuda yang mampu membaca tanda-tanda zamannya, seyogyanya telah berada pada pilihan penguatan kelembagaan lokal, guna mendorong kesadaran semua elemen masyarakat tuk terlibat aktif mendorong percepatan pembangunan daerah.

Akhirnya, pemuda harus menyadari bahwa, harapan dan cita-cita kemerdekaan akan kedaulatan sepenuhnya untuk rakyat, dengan semangat demokrasi oleh dan untuk rakyat, di era desentralisasi ini, ada dipundak para pemuda.
Mungkin hanya sekian yang bisa saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf

Wassaalamualaikum wr.wb

Sabtu, 21 November 2015

Legenda Roro Mendut



Legenda Roro Mendut dan Pronocitro, bagi masyarakat Jawa tak kalah seru dari Romeo-Juliet. Petilasannya di Sendangtirto, Berbah, Yogyakarta.
Setiap orang memiliki definisi tersendiri mengenai cinta. Keindahan kata tersebut pun teruntai dalam bahasa universal yang paling mudah untuk diucapkan dan dirasakan oleh makhluk hidup bernama manusia.
Namun, apa jadinya jika cinta berubah menjadi sebuah pengorbanan? Berawal dari perasaan ingin saling berbagi atau memberikan kasih sayang kepada orang yang dicintai, maka, muncul pengorbanan atas dasar cinta. Tentu saja, hal ini membuat ikatan suatu hubungan antara dua orang menjadi kuat.
Cinta pun mempunyai kisahnya sendiri. Sebut saja, dongeng, legenda, bahkan kisah nyata yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Dan, setiap rangkaian cerita tersebut tidak lekang oleh perjalanan waktu.
Jika di Barat ada kisah percintaan Romeo & Juliet, Indonesia mempunyai legenda Roro Mendut-Pronocitro, kisah cinta dari tanah Jawa yang begitu terkenal ditengah masyarakat. Roro Mendut hidup di era Kerajaan Mataram, di bawah kekuasaan Sultan Agung pada 1600-an.
Alkisah, sejak kecil Roro Mendut diasuh Adipati Pati. Saat itu, Sultan Agung yang berniat menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di pesisir Jawa, mengutus Tumenggung Wiraguna untuk menguasai Pati. Usai Pati diambil alih Wiraguna, Sang Adipati menyerahkan anak gadisnya, Roro Mendut sebagai tanda taklukan pada Wiraguna. Kemudian, Roro Mendut diboyong menuju Mataram.
Padahal, Roro Mendut sudah merajut cinta dengan seorang pemuda bernama Pronocitro. Karena tidak rela kekasihnya pergi bersama pria lain, Pronocitro pun mengikuti jejaknya ke Mataram. Setibanya di Mataram, Pronocitro menyamar jadi pekatik (pegawai yang merawat kuda prajurit dan raja). Keadaan tersebut dijadikan kesempatan pemuda itu agar bisa bertemu Roro Mendut.
Sementara, Roro Mendut bakal disunting oleh Wiraguna yang usianya jauh lebih tua dari gadis itu. Namun, Roro Mendut tidak terima dan memilih setia pada Pronocitro. Ia pun menolak tinggal di lingkungan istana. Hal ini membuat Wiraguna marah dan ingin membuat Roro Mendut menderita, dengan cara memberikan pajak kepada gadis itu.
Keinginannya untuk keluar dari lingkup istana yang semakin besar, membuat Roro Mendut menyanggupi tantangan tersebut. Ia pun menjual rokok pada setiap pria, baik muda maupun tua. Pesona kecantikan Roro Mendut seolah-olah menyihir para pria, hingga mereka mau membeli rokok buatan Roro Mendut. Dari hasil menjual rokok, gadis itu mampu menunjukkan pada Wiraguna bahwa ia bisa berhasil hidup di luar istana.
Namun, sayangnya pertemuan Roro Mendut dan Pronocitro yang berlangsung diam-diam itu, perlahan diketahui Wiraguna. Tumenggung yang memergoki mereka sedang berdua menjadi naik pitam. Ia langsung mencabut keris pusaka miliknya dan menghujamkan keris tersebut ke tubuh Pronocitro. Pasangan yang sedang bermadukasih ini pun terkejut. Melihat Pronocitro diserang, Roro Mendut membalikkan badannya seolah menutupi dan menjadi perisai tubuh kekasihnya.
Keris Wiraguna akhirnya menusuk punggung belakang Roro Mendut. Namun sayang, keris itu juga menembus sampai menusuk ke dada Pronocitro, tewaslah sepasang kekasih ini secara bersamaan. Roro Mendut tewas ketika memeluk kekasihnya.
Kematian Roro Mendut merupakan pembuktian dari seorang perempuan yang menggugat kemapanan dan kekuasaan patriarkis. Dia merupakan sosok wanita yang bisa melawan tindakan anarkis dari orang yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan.
Dilain pihak, kisah perjalanan cinta sepasang kekasih ini harus berakhir dengan kematian yang tragis. Legenda Roro Mendut pun menyajikan sebuah bentuk kisah cinta abadi bagi masyarakat Jawa.

Hingga saat ini, petilasan Roro Mendut yang terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta, tepatnya di wilayah Dusun Gandu, Sendangtirto, Berbah, Sleman, masih ramai dikunjungi para wisatawan atau peziarah. Bahkan, di sekitar lingkungan petilasan banyak warga yang menjual rokok. Mereka beranggapan, dengan menjual rokok dapat meraih penghasilan yang besar seperti dulu, waktu Roro Mendut berjualan barang yang sama.

Bambu Apus Pringgolayan

Bambu Apus (Gigantochloa apus Kurz) yang tumbuh di belakang makam Pangeran Pringgoloyo dkampung Pringgalayan, Kotagede sejak zaman kuno diyakini memiliki keberuntungan membuat halaman menjadi angker, karena sering digunakan untuk mengusir penyewa keras kepala, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus ditanam atau ditempatkan di dekat pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut juru kunci makam, semua apus bambu di Pringgolayan memiliki sifat seperti itu, tetapi ada juga sifat baik termasuk jimat perdagangan penglaris, tumbal keselamatan, menolak jin jahat.Semua tergantung pada aplikasi.

Bambu wulung (Gigantochloa verticillata Munru) dan Ori bambu (Bambusa Bambos Miq) juga dipercaya memiliki keberuntungan melawan Setan. Untuk tujuan ini, ambil sepotong buluh bambu yang satu ruasnya tertutup kemudian dimasukkan pintu samping dan isi buluh bambu dengan air beras, potong dlingo bangle, garam dan rumput gulma. Setiap kali, misalnya setiap minggu, isi dengan air beras, ini berarti selain menolak jin jahat juga ditolak menuju, sihir dan ilmu sihir.
Atau, bawa dalam bentuk tusuk sate bambu (tapered). Setiap sudut perkarangan rumah tusukan atau bambu ke dalam tanah. Taburi garam dan irisan bangle sekitar tusukan sate dlingo ini. (Ancestral Heritage Studies)

Kamis, 10 September 2015

Soal prediksi Bahasa Inggris UN SMP tahun 2016

Kumpulan Soal Ujian Nasional Bahasa Inggris SMP/MTs Terbaru 2015 - Setiap tahun setiap peserta didik tingkat akhir pasti akan menghadapi Ujian akhir yaitu Ujian Nasional. Ujian ini diselenggarakan serentak di sekolah - sekolah SMP/MTs di seluruh Indonesia. Bagi kamu yang sekarang sudah kelas 3 / Kelas IX ( 9 ), pastinya sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi UN 2015. Apakah kamu sudah mendapatkan File Kumpulan Soal Ujian Nasional Bahasa Inggris Tahun 2014 lalu ? Jika belum saya akan berbagi Soal UN SMP/MTs 2014 dan Prediksi Soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMP/MTs Tahun 2015 disertai dengan Kunci jawaban dan Pembahasannya. Baca : Bentuk Soal Ujian Nasional (UN) SD - SMP - SMA - SMK Tahun 2015 dan Teknik Menjawab.



Prediksi Soal Ujian Nasional SMP/MTs 2016

Pelajaran dan Materi apa saja yang akan diujikan di Ujian Nasional tahun 2015 ini ? Baca : Kisi-kisi Ujian Nasional (UN) Tahun 2015 ini. Dengan adanya panduan ( kisi - kisi ) yang dibuat oleh pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan, siswa / peserta didik dapat mempelajari materi yang akan keluar saat ujian nasional nanti. Jadi kamu tidak perlu khawatir dan takut jika menghadapi UN. Lalu bagaimanakah dengan wacana Ujian Nasional Online Tahun 2015 ini ?

Ujian Nasional Online Tahun 2015

Dari beberapa sumber, menyebutkan beberapa informasi mengenai wacana pemerintah dalam menyelenggarakan Ujian Nasional Secara Online. Untuk Informasi lengkapnya bisa membaca : Ujian Nasional Online SMP Tahun 2015

Download Prediksi Soal Ujian Nasional SMP/MTs 2015

Download Prediksi Soal Ujian Nasional Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Untuk memperbanyak Referensi / Kumpulan Soal Ujian Nasional tersebut, kamu bisa download PREDIKSI ( Bukan Bocoran UN ) Soal - Soal UN untuk jenjang SMP/MTs berikut ini :

Prediksi Soal UN Bahasa Inggris 2016 :
1.  Bahasa Inggris Paket A..... .Download )
2.  Bahasa Inggris Paket B.....  Download )
3.  Kunci dan Pembahasan   .  .Download )


Download Simulasi Ujian Nasional Online SMP/MTs 2016

Soal di atas tadi merupakan Kumpulan soal Dan Pembahasan dalam bentuk Ebook atau PDF. Untuk Latihan Soal Ujian Nasional SMP/MTs Online, Silahkan tunggu update berikutnya. Saya akan membuat Soal UN dalam bentuk Aplikasi / Software yang secara Interaktif mempermudah dalam belajar materi Ujian Nasional 2015. 

Kamis, 27 Agustus 2015

Puisi Cinta

JANJI
Burung merpati bertukar kasih
Indahnya alunan musik malam yang menemani
Sudah ditakdirkan kita tak kan terpisah
Karena besarnya cinta dan kasih yang di miliki

Terikat janji sehidup semati
Sepanjang jalan hidup yang dijalani
Makna-makna hidup yang kita resapi
Akankah hidup seindah ini?

Tak bisa kelain hati selain di hatimu
Karena itulah kukukuh bersamamu
Masa muda yang tersulut semangat api
Masa tua begitu tentram kita jalani

Kulantunkan syair padamu kasih
Ini berupa wujud cinta dan kasih di hati
Beratnya perjalanan hidup yang dijalani
Dan sudah terwujudlah cinta yang kita impikan



SELAMAT PAGI CINTAKU
Puisi Ressa Elia

Semoga hari ini.
Hatimu secerah hari ini.
Secerah matahari brsinar.
Langkah yang kau tapak selalu bawa kebahagiaan.

Biarkn musim brganti.
Tinggalkan kesan yang mendalam.
tak mudah dilupakan dari mata jernihmu yg berkaca.

Lihat aku..
Yg selau bisa bca pikiranmu.
Mengisi jiwamu.
menyapamu menghias hari2mu.

Lihat senyumku...
Dengarkan suaraku...
Akan teduhkan jiwamu.
Karena aku mencintamu dengan kesungguhanku.

JANJI SUCI CINTA
Puisi Adelia L.K

Anggrek Biru
Kaulah saksi cintaku
Telah tertanam dalam jiwaku
Sebuah cinta suciku untuk dirimu

Takan ku lupa
Akan ku jaga
Dan ku rawat keindahanya
Di ladang jiwa berlahan kasih mesra

Dia malaikat penjaga hati
Berjanji padaku setia menemani
Memulai kisah cinta ini dengan sepenuh hati
Meraih cita cinta berdua hingga maut memisahkan kami

Membina mahligai indah berdua
Menempuh masalah dengan bijaksana
Mewujudkan mimpi masa depan cinta kita bersama
Bergandengan tangan kita bina rumah tangga
SELAMAT MALAM SAYANG
Puisi NN

Aku terkapar dalam hamparan tempat tidurku
melamunkan semua tentang cinta di malam ini
cinta yang selalu datang dalam setiap nafas
ya itu cinta dirimu potry

Malam yang gelap ini
aku selalu mengirim sesuatu yang indah untukmu
walau kau tak melihat tapi selalu ada disampingmu
hanya bisa kau rasakan
dan memberikan kenyamanan dalam tidurmu malam ini

Puteri dalam indahnya malam ini
aku datang lewat mimpimu
dan aku keluar lewat keindahan yang kau rasakan
terlelaplah wahai poetri indahku
aku selalu datang untuk menemanimu
walau hanya lewat angin
tapi aku akan selalu menyejukanmu

Aku akan datang
saat kau bermimpi

KESEMPURNAANMU
Oleh Andika Saputra

Kau begitu sempurna di mataku
hatiku mulai tenang bila kau ada di sampingku
hatiku mulai rapuh bila kau tak ada di sampingku
apa yang harus aku lakukan tanpa dirimu

Canda dan tawa mu begitu terngiang dalam lubuk hatiku
teringat saat-saat kau ada di samping ku
kau menemani ku dengan penuh ke hangatan
menghilang rasa sedih dan sepi yang kurasakan

Menghilangkan kegelisahann yang selalu menyelimuti hatiku
tapi kini kau telah pergi,entah apa yang bisa aku lakukan tanpamu
kau begitu indah,dan mungkin akan tetap indah selamanya.
aku akan setia menunggu mu di sini

Hingga waktu yang akan mempertemuankan aku dan kamu
aku berdoa tak hentinya ku curah kan untukmu
agar kau bahagia di surga.....
walaupun air mata tak terhentikan ku teteskan untukmu

Tapi ku yakin air mata ini air mata ketegaran
jangan pergi kekasih ku teriakan yang begitu hebat dalam hatiku.
meski kau tak ada tapi kenangan mu akan tetap ada
di lubuk hatiku selamanya
INGIN BERSAMAMU
Puisi Ressa Elia 

Aku tak prnah ingin melupakan dirimu.
Apalagi benci.
Sekian masa sekian cerita tlah kita lewati.
Suka dn duka brsama.

Sungguh berat untk kulupakan.
Sangat tak mungkin untk benci.
Karena kau sangat berkesan.
Karena kau sangat mendalam.

Percayalah kekasihku.
Hanya satu kau kasihku.
Dan hanya satu inginku.
Hidup bersama denganmu.

Senin, 24 Agustus 2015

Sunan Kalijaga

SUNAN KALIJAGA

1.       Diusir dari Kadipaten


Sunan Kalijaga itu aslinya bernama Raden Said. Putera Adipati Tuban yaitu Tumenggung Wilakita.
Tumenggung Wilakita seringkali disebut Raden Sahur, walau dia termasuk keturunan Ranggawale yang beragama Hindu tapi Raden Sahur sendiri sudah masuk agama Islam.

Sejak kecil Raden Said sudah diperkenalkan kepada agama Islam oleh guru agama Kadipaten Tuban. Tetapi karena melihat keadaan sekitar atau lingkungan yang kontradiksi dengan kehidupan rakyat jelata maka jiwa Raden Said berontak.

Gelora jiwa muda Raden Said seakan meledak-ledak manakala melihat praktek oknum pejabat kadipaten Tuban disaat menarik pajak pada penduduk atau rakyat jelata.

Rakyat yang pada waktu itu sudah sangat menderita dikarenakan adanya musim kemarau panjang, semakin sengsara, mereka harus membayar pajak yang kadangkala tidak sesuai dengan ketentuan yang ada. Bahkan jauh dari kemampuan mereka. Seringkali jatah mereka untuk persediaan menghadapi musim panen berikutnya sudah disita para penarik pajak.

Walau Raden Said putera seorang bangsawan dia lebih menyukai kehidupan bebas, yang tidak terikat adat istiadat kebangsawanan. Dia gemar bergaul dengan rakyat jelata atau dengan segala lapisan masyarakat, dari yang paling bawah hingga yang paling atas. Justru karena pergaulannya yang supel itulah dia banyak mengetahui seluk beluk kehidupan rakyat Tuban.

Niat untuk mengurangi penderitaan rakyat sudah disampaikan kepada ayahnya. Tapi agaknya ayahnya tak bisa berbuat banyak. Dia cukup memahaminya pula posisi ayahnya sebagai adipati bawahan Majapahit. Tapi niatnya itu tidak pernah padam. Jika malam-malam sebelumnya dia sering berada di dalam kamarnya sembari mengumandangkan ayat-ayat suci Al-Qur’an maka sekarang dia keluar rumah.

Di saat penjaga gudang Kadipaten tertidur lelap, Raden Said mengambil sebagian hasil bumi yang ditarik dari rakyat untuk disetorkan ke Majapahit. Bahan makanan itu dibagi-bagikan kepada rakyat yang sangat membutuhkannya. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.

Tentu saja rakyat yang tak tahu apa-apa itu menjadi kaget bercampur girang menerima rezeki yang tak diduga-duga. Walau mereka tak pernah tahu siapa gerangan yang memberikan rezeki itu karena   Raden Said melakukannya dimalam hari secara sembunyi-sembunyi.

Bukan hanya rakyat yang terkejut atas rezeki yang seakan turun dari langit itu. Penjaga gudang kadipaten juga merasa kaget, hatinya kebat-kebit karena makin hari barang-barang yang hendak disetorkan ke pusat kerajaan Majapahit itu semakin berkurang.

Ia ingin mengetahui siapakah pencuri barang hasil bumi di dalam gudang itu. Suatu malam ia sengaja mengintip dari kejauhan, dari balik sebuah rumah tak jauh dari gudang kadipaten.

Dugaannya benar, ada seseorang yang membuka pintu gudang, hampir tak berkedip  penjaga gudang itu memperhatikan pencuri itu. Dia hampir tak percaya pencuri itu adalah Raden Said putera junjungannya sendiri.

Untuk melaporkannya sendiri kepada adipati Wilatikta ia tak berani. Kuatir dianggap membuat fitnah. Maka penjaga gudang itu hanya minta dua orang saksi dari sang adipati untuk memergoki pencuri yang mengambil hasil bumi rakyat yang tersimpan di gudang.

Raden Said tak pernah menyangka bahwa malam itu perbuatannya bakal ketahuan. Ketika ia hendak keluar adari gudang sambil membawa bahan-bahan makanan tiga orang prajurit kadipaten menangkapnya, beserta barang bukti yang dibawanya. Raden Said dibawa ke hadapan ayahnya.

Adipati Wilatikta marah melihat perbuatan anaknya itu. Raden Said tidak menjawab untuk apakah dia mencuri barang-barang hasil bumi yang hendak disetorkan  ke Majapahit.

Tapi untuk itu Raden Said harus mendapat hukuman, karena kejahatan mencuri itu baru pertama kali dilakukannya maka ia hanya mendapat hukuman cambuk dua ratus kali pada tangannya. Kemudian disekap selama beberapa hari, tak boleh keluar rumah. Jerakah Raden Said atas hukuman yang sudah diterimanya?

Sesudah keluar dari hukuman dia benar-beanr keluar dari lingkungan istana. Tak pernah pulang sehingga membuat cemas ibu dan adiknya. Apa yang dilakukan Raden Said selanjutnya?

Dia mengenakan topeng khusus, berpakaian serba hitam dan kemudian merampok harta orang-orang kaya di kabupaten tuban. Terutama orang kaya yang pelit dan para pejabat yang curang.

Harta hasil rampokan itu diberikannya kepada fakir miskin dan orang-orang yang menderita lainnya. Tapi ketika perbuatannya itu mencapai titik jenuh ada saja orang yang bermaksud mencelakakannya.

Ada seorang pemimpin perampok sejati yang mengetahui aksi Raden Said menjarah harta pejabat kaya, kemudian pemimpin perampok itu mengenakan pakaian serupa dengan pakaian Raden Said, bahkan juga mengenakan topeng seperti Raden Said juga.

Pada suatu malam Raden Said baru saja menyelesaikan sholat isya mendengar jerit tangis para penduduk desa kampunya sedang djarah perampok.

Dia segera mendatangi tempat kejadian itu. Begitu mengetahui kedatangan Raden Said kawanan perampok itu segera berhamburan melarikan diri. Tinggal pemimpin mereka yang sedang asik memperkosa seorang gadis cantik.

Raden Said mendobrak pintu rumah sigadis yang sedang diperkosa. Didalam sebuah kamar dia melihat seorang berpakaian seperti dirinya, juga mengenakan topeng serupa sedang berusaha mengenakan pakaiannya kembaili. Rupanya dia sudah selesai memperkosa gadis tersebut.

Raden Said berusaha menangkap perampok itu namun pemimpin perampok itu berhasil melarikan diri. Mendadak terdenganr suara kentongan dipukul bertalu-talu, penduduk dari kampung lain berdatangan ke tempat itu. Pada saat itulah si gadis yang baru diperkosa perampok tadi menangkap erat-erat tangan Raden Said. Raden Said jadi panik dan kebingungan. Para pemuda dari kampung lain menerobos masuk dengan senjata terhunus. Raden Said ditangkap dan dibawa ke rumah kepala desa.

Kepala desa yang merasa penasaran mencoba membuka topeng di wajah Raden Said. Begitu mengetahui siapa orang dibalik topeng itu sang kepada desa menjadi terbungkam. Sama sekali tak disangkanya bahwa perampok itu adalah putera junjungannya sendiri yaitu Raden Said. Gegerlah masyarakat pada saat itu, Raden Said dianggap perampok dan pemerkosa. Si gadis yang diperkosa adalah bukti dan saksi hidup atas kejadian itu.

Sang kepala desa masih berusaha menutup aib junjungannya. Diam-diam ia membawa Raden Said ke istana kadipaten tuban tanpa sepengetahuan orang.

Tentu saja sang adipati jadi murka. Raden Said di usir dari wilayah kadipaten tuban.

Pergi dari kadipaten tuban ini! Kau telah mencoreng nama baik keluargamu sendiri, pergi! Jangan kembali sebelum kau dapat menggetarkan dinding-dinding istana kadipaten tuban ini dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang sering kau baca di malam hari.

Sang adipati Wilatikta juga sangat terpukul atas kejadian itu. Raden Said yang diharapkan dapat menggantikan kedudukannya ternyata telah menutup kemungkinan ke arah itu, sirna sudah segala harapan sang adipati.

Hanya ada satu orang yang dapat mempercayai perbuatan Raden Said, yaitu Dewi Rasawulan, adik Raden Said itu berjiwa luhur dan sangat tidak mungkin melakukan perbuatan keji. Dewi Rasawulan yang sangat menyayangi kakaknya itu merasa kasihan tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya dia meninggalkan istana kadipaten tuban untuk mencari Raden Said untuk diajak pulang.

2.       Mencari Guru Sejati

Kemanakah Raden Said sesudah diusir dari kadipaten tuban, ternyata ia mengembara tanpa tujuan pasti. Pada akhirnya dia menetap dihutan Jatiwangi.  Selama bertahun-tahun ia menjadi perampok budiman. Mengapa disebut perampok budiman? Karena hasil rampokkannya itu tak pernah dimakannya. Seperti dahulu, selalu diberikan kepada fakir miskin.

Yang dirampoknya hanya para hartawan atau orang kaya kikir, tidak menyantuni rakyat jelata. Dan tidak mau membayar zakat.

Di hutan Jatiwangi dia membuang nama aslinya. Orang menyebutnya dengan Brandal Lokajaya.

Pada suatu hari, ada seorang berjubah putih lewat hutan Jatiwangi. Dari jauh Brandal lokajaya sudah mengincarnya. Orang itu membawa tongkat yang gagangnya berkilauan.

Terus diawasinya orang tua berjubang putih itu. Setelah dekat dia hadang langkahnya. Tanpa banyak bicara lagi direbutnya tongkat itu dari tangan lelaki berjubah putih. Karena tongkat itu dicabut dengan paksa maka orang berjubah putih itu jatuh tersungkur.

Dengan susah payah orang itu bangun, sepasang matanya mengeluarkan air walau tak ada suara tangis dari mulutnya.  Raden Said pada saat itu sedang mengamati gagang tongkat yang dipegangnya. Ternyata tongkat itu bukan terbuat dari emas, hanya gagangnya saja terbuat dari kuningan sehingga berkilauan tertimpa cahaya matahari, seperti emas. Raden Said heran melihat orang tua itu menangis. Segera diulurkannya kembali tongkat itu. Jangan menangis, ini tongkatmu kukembalikan.

Bukan tongkat ini yang kutangisi ujar lelaki itu sembari memperlihatkan beberapa batang rumput ditangannya. Lihatlah ! aku telah berbuat dosa, berbuat kesia-siaan. Rumput ini tercabut ketika aku jatuh tersungkur tadi.

Hanyam beberapa lembar rumput. Kau merasa berdosa? Tanya Raden Said heran.

Ya, memang berdosa! Karena kau mencabutnya tanpa sesuatu keperluan. Andaikata kucabut guna makanan ternak itu tidak mengapa. Tapi untuk sesuatu kesia-siaan benar-benar suatu dosa jawab lelaki itu.

Hari Raden Said bergetar atas jawaban yang mengandung nilai iman itu.

Anak muda sesungguhnya apa yang kau cari dihutan ini?

Saya menginginkan harta?

Untuk apa?

Saya berikan kepada fakir miskin dan penduduk yang menderita,.. hem…sungguh mulia hatimu, sayang…caramu mendapatkannya yang keliru.

Orang tua….apa maksudmu?

Boleh aku bertanya anak muda? Desah orang tua itu. Jika kau mencuci pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu itu benar?

Sungguh perbuatan bodoh sahut Raden Said. Hanya menambah kotor dan bau pakaian saja.

Lelaki itu tersenyum, demikianlah amal yang kau lakukan. Kau bersedekah dengan barang yang didapat secara haram atau mencuri itu sama halnya dengan mencuci pakaian dengan air kencing.

Raden Said tercekat. Lelaki itu melanjutkan ucapannya. Allah itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal.

Raden Said makin tercengang mendengar keterangan itu. Rasa malu mulai menghujam lubuk hatinya. Betapa keliru perbuatannya selama ini. Dipandangnya sekali lagi wajah lelaki tua itu. Agung dan berwibawa namun mencerminkan pribadi yang welas asih. Dia mulai suka dan tertarik dengan lelaki tua berjubah putih tersebut.

Banyak hal yang terkait dengan usaha mengentaskan kemiskinan dan penderitaan rakyat pada saat ini.  Kau tidak bisa merubahnya hanya dengan memberi bantuan makan dan uang kepada para penduduk miskin. Kau harus memperingatkan pada penguasa yang zalim agar mau mengubah caranya memerintah yang sewenang-wenang, kau juga harus dapat membimbing rakyat agar dapat meningkatkan taraf kehidupannya.

Raden Said semakin terpana, ucapan seperti itulah yang didambakannya selama ini. Kalau kau tak mau kerja keras dan hanya ingin beramal dengan cara yang mudah maka ambillah itu. Itu barang halal. Ambillah sesukamu!

Berkata demikian lelaki itu menunjuk pada sebatang pohon aren. Seketika itu pohon berubah menjadi emas. Sepasang mata Raden Said terbelalak. Dia adalah seorang pemuda sakti dan banyak ragam pengalaman yang telah dikecapnya. Berbagai ilmu yang aneh-aneh telah dipelajarinya. Dia mengira orang itu mempergunakan ilmu sihir. Kalau benar orang itu mengeluarkan ilmu sihir ia pasti dapat mengatasinya.

Tapi setelah mengerahkan ilmunya, pohon aren itu tetap berubah menjadi emas. Berarti orang tua itu tidak menggunakan sihir. Ia benar-benar merasa heran dan penasaran, ilmu apakah yang telah dipergunakan orang tua itu sehingga mampu merubah pohon menjadi emas.

Raden Said terdiam beberapa saat ditempatnya berdiri. Dia mencoba memanjat pohon aren itu. Benar-benar berubah jadi emas seluruhnya. Ia ingin mengambil buah aren yang telah berubah menjadi emas berkilauan itu. Mendadak buah aren itu rontok, berjatuhan mengenai kepala Raden Said. Pemuda itu jatuh terjerembab ke tanah roboh dan pingsan.

Ketika sadar, buah aren yang rontok itu telah berubah menjadi hijau seperti aren-aren yang lainnya. Raden Said bangkit berdiri, mencari orang tua berjubah putih tadi. Tapi yang dicari nya sudah tidak ada ditempat.

Ucapan orang tua tadi masih terngiang ditelinganya. Tentang beramal dengan barang haram yang disamakan dengan mencuci pakaian dengan air kencing. Tentang berbagai hal yang terkait dengan upaya memberantas kemiskinan.

Raden Said mengejar oarang itu. Segenap kemampuan dikerahkannya untuk berlari cepat akhirnya dia dapat melihat bayangan orang tua itu dari kejauhan.

Sepertinya santai saja orang itu melangkahkan kakinya tapi Raden Said tak pernah bisa menyusulnya. Jatuh bangun terseok-seok dan berlari lagi, demikianlah setelah tenaganya habis terkuras dia baru bisa sampai dibelakang lelaki berjubah putih itu.

Lelaki berjubah putih itu berhenti, bukan karena kehadiran Raden Said melainkan didepannya terbentang sungai cukup lebar. Tak ada jembatan dan sungai itu tampaknya sangat dalam dengan apa dia harus menyeberang.

Tunggu……, ucap Raden Said ketika melihat orang tua itu hendak melangkahkan kakinya lagi.

Sudilah kiranya tuan menerima saya sebagai murid…..pintanya.

Menjadi muridku? Tanya orang tua itu sembari menoleh. Mau belajar apa?

Apa saja, asal tuan manerima saya sebagai murid….

Berat, berat sekali anak muda, bersediakah engkau menerima syarat-syaratnya?

Saya bersedia….

Lelaki itu kemudian menancapkan tongkatnya ditepi sungai. Raden Said diperintah menunggui tongkat itu. Tak boleh beranjak dari tempat itu sebelum orang tua itu kembali menemuinya.

Raden Said bersedia menerima syarat ujian itu.

Selanjutnya lelaki itu menyeberangi sungai. Sepasang mata Raden Said terbelalak heran, lelaki itu berjalan diatas air bagaikan berjalan di daratan saja. Kakinya tidak basah terkena air, ia semakin yakin calon gurunya itu adalah seorang lelaki berilmu tinggi, waskita dan mungkin saja golongan para wali.

Setelah lelaki tuan itu hilang dari pandangan Raden Said, pemuda ini duduk bersila dia teringat suatu kisah ajaib yang dibacanya didalam Al-Qur’an yaitu kisah Ashabul Kahfi, maka ia segera berdoa kepada Tuhan supaya ditidurkan seperti para pemuda di goa kahfi ratusan tahun yang silam.

Doanya dikabulkan. Raden Said tertidur dalam semedinya selama tiga tahun. Akar dan rerumputan telah merambati tubuhnya dan hampir menutupi sebagian besar anggota tubuhnya.

Setelah tiga tahun lelaki berjubah putih itu datang menemui Raden Said. Tapi Raden Said tak bisa dibangunkan. Barulah setelah mengumandangkan adzan pemuda itu membuka sepasang matanya.

Tubuh Raden Said dibersihkan, diberi pakaian baru yang bersih. Kemudian dibawa ke tuban mengapa dibawa ke tuban? Karena lelaki berjubah putih itu adalah sunan Bonang. Raden Said kemudian diberi pelajaran agama sesuai dengan tingkatannya yaitu tingkat para waliyullah. Dikemudian hari Raden Said terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga.

Kalijaga artinya orang yang menjaga sungai, karena dia pernah bertapa ditepi sungai. Ada yang mengartikan Sunan Kalijaga adalah penjaga aliran kepercayaan yang hidup pada masa itu. Dijaga maksudnya supaya tidak membahayakan umat, melainkan diarahkan kepada ajaran Islam yang benar.

Ada juga yang mengartikan legenda pertemuan Raden Said dengan Sunan Bonang hanya sekedar simbol saja. Kemanapun Sunan Bonang pergi selalu membawa tongkat atau pegangan hidup., itu artinya Sunan Bonang selalu membawa agama, membawa iman sebagai petunjuk jalan kehidupan.

Raden Said kemudian disuruh menunggui tongkat atau agama di tepi sungai. Itu artinya Raden Said diperintah untuk terjun kedalam kancah masyarakat jawa yang banyak mempunyai aliran kepercayaan dan masih berpegang pada agama lama yaitu Hindu dan Budha.

Sunan Bonang mampu berjalan diatas air sungai tanpa amblas ke dalam sungai. Bahkan tidak terkena  percikan air sungai. Itu artinya Sunan Bonang dapat bergaul dengan masyarakat yang berbeda agama tanpa kehilangan identitas agama yang dianut oleh Sunan Bonang sendiri yaitu Islam.

3.       Kerinduan Seorang Ibu


Setelah bertahun-tahun ditinggalkan kedua anaknya, permaisuri Adipati Wilatikta seperti kehilangan gairah hidup. Terlebih setelah usah adipati tuban menangkap para perampok yang mengacau kadipaten tuban membuahkan hasil. Hati ibu Raden Said seketika terguncang.

Kebetulan saat ditangkap oleh prajurit tuban, kepala perampok  itu mengenakan pakaian dan topeng yang persis dengan yang dikenakan oleh Raden Said. Rahasia yang selama ini tertutup rapat terbongkarlah sudah. Dari pengakuan perampok itu tahulah adipati tuban bahwa Raden Said tidak bersalah.

Ibu Raden Said menangis sejadi-jadinya. Dia benar-benar telah menyesal mengusir anak yang sangat disayanginya itu, sang ibu tak pernah tau bahwa anak yang didambakannya itu bertahun-tahun kemudian sudah kembali ke tuban. Hanya saja tidak langsung ke istana kadipaten tuban, melainkan ke tempat tinggal Sunan Bonang.

Untuk mengobati kerinduan sang ibu, tidak jarang Raden Said mengerahkan ilmunya yang tinggi. Yaitu membaca Qur’an jarak jauh lau suaranya dikirim ke istana tuban.

Suara Raden Said yang merdu itu benar-benar menggetarkan dinding istana kadipaten. Bahkan mengguncangkan  isi hati adipati tuban dan isternya. Tapi Raden Said, masih belum menampakkan dirinya. Banyak tugas yang masih dikerjakannya. Diantaranya menemukan adiknya kembali. Pada akhinya, dia kembali bersama adiknya yaitu Dewi Rasawulan. Tak terkirakan betapa bahagianya adipati tuban dan isterinya menerima kedatangan putera-puterinya yang sangat dicintainya itu.

Karena Raden Said tidak bersedia menggantikan kedudukan ayahnya akhirnya kedudukan adipati tuban diberikan kepada cucunya sendiri yaitu putera Dewi Rasawulan dan Empu Supa.

Raden Said meneruskan pengembaraannya, berdakwah atau menyebarkan agama Islam di jawa tengah hingga ke jawa barat. Beliau sangat arif dan bijaksana dalam berdakwah sehingga dapat ditermia dan dianggap sebagai guru suci se tanah jawa. Dalam usia lanjut beliau memilih Kadilangu sebagai tempat tinggalnya yang terakhir. Hingga sekarang beliau dimakamkan di Kadilangu, Demak. Semoga amal perjuangan nya diterima di sisi Allah.